Apa yang dimaksud Inner child?

Inner child sesungguhnya yaitu suatu prinsip yang mendeskripsikan pembawaan serta sikap kekanakan yang barangkali dipunyai oleh tiap-tiap orang. Meskipun demikian, inner child yang ada di setiap individu pastinya tidak sama. Karenanya inner child terbuat pengalaman dari Anda saat waktu anak-anak.

Ya, inner child dapat dideskripsikan selaku sisi dari diri Anda yang tak turut tumbuh dewasa serta masih jadi anak-anak. Berarti, sisi ini selalu bertempat serta sembunyi di pada diri Anda. Sisi ini memegang kuat tiap-tiap daya ingat serta emosi yang sempat pernah Anda rasakan saat waktu kecil, baik yang elok ataupun yang jelek.

Sayang, perihal ini setelah itu pun meresap tiap-tiap unsur negatif, baik berwujud tingkah laku ataupun perkataan dari orang yang Anda menganggapnya sebaiknya bisa memberinya merasa aman. Maka, waktu inner child luka, dia bakal mengubah Anda menjadi orang dewasa dalam memastikan serta menjalankan interaksi sama orang lain.

Inner child adalah satu diantara bagian pembentuk ciri-ciri dari diri Anda. Oleh maka itu, Anda penting mengenali, terima, serta terkonek dengan inner child yang ada pada pada diri.

Apa yang membuat inner child terluka?

Sesungguhnya, terdapat beberapa perihal yang bisa bikin masalah untuk inner child di pada diri Anda luka. Barangkali beberapa dari yang menimbulkan ini kelihatan seperti perihal yang alamiah berlangsung di anak-anak. Akan tetapi, apabila ketika itu mesti menantangnya sendiri, jadi kemajuan diri Anda barangkali jadi terbujuk oleh karena itu.

Ini adalah berbagai hal yang barangkali bisa jadi yang menimbulkan inner child di pada diri luka:

  • Kehilangan orang tua atau wali serta keluarga dekat
  • Kontak fisik, emosional, atau seksual
  • Pengabaian
  • Penyakit serius
  • Pengecaman atau bullying
  • Gempa bumi
  • Pemecahan dalam keluarga
  • Ada bagian keluarga yang memanipulasi alkohol serta beberapa obat terlarang
  • Kekerasan dalam rumah tangga
  • Ada bagian keluarga yang punya problem moral.
  • Hidup di penyelamatan
  • Dipisah dari keluarga

Apabila pernah rasakan satu diantara situasi di atas serta mesti menantangnya sendiri, jadi peluang inner child yang ada di pada diri Anda barangkali lagi luka.

Apa tandanya kalau inner child di pada diri lagi luka?

Satu diantara tanda-tanda kalau inner child di pada diri lagi luka yaitu trik pandang Anda kepada dunia. Ya, apabila Anda terasa kalau dunia bukan area yang aman, barangkali ada trauma waktu kecil dalam yang sempat pernah Anda alami serta lukai inner child itu. Ini adalah tanda-tanda yang sebaiknya Anda cermati:

  • Terasa ada yang keliru dengan diri Anda.
  • Terus usaha membahagiakan seluruh orang
  • Kadangkala terasa puas apabila punyai masalah sama orang lain
  • Sulit move on dari pihak lain
  • Sering terasa risau apabila ditempatkan dengan suatu yang anyar
  • Perasaan salah apabila memberinya batas atas diri Anda pada pihak lain
  • Terus usaha untuk jadi yang paling depan
  • Perfeksionis
  • Kerap kesukaran mulai serta mengakhiri pekerjaan
  • Terus menilai diri kita sendiri
  • Kerap terasa malu waktu mesti tunjukkan hati
  • Malu dengan wujud badan sendiri
  • Kerap menempatkan sangsi pada pihak lain
  • Usaha mengelak perseteruan bagaimanapun juga langkahnya
  • Takut dibiarkan

Mengapa Melupakan Hal Itu Tidak Cukup ?

Kadangkala, kondisi masa silam yang lukai inner child kita sampai sudah tak kembali kita ingat. Pasti tak ada orang yang pengin ingat pengalaman yang lukainya. Mereka pastinya pengin lupakan pengalaman ini. Akan tetapi, malahan, usaha itu membikin kita merasai sakit yang dalam. Analisa tunjukkan kalau badan menaruh cidera emosional serta fisik. Walaupun kita usaha keras buat lupakan hal semacam itu serta menyambung kehidupan kita, cidera itu bisa-bisa masih tinggal. Sewaktu trigger-nya hadir, kita kembali merasai cidera serta trauma awal mulanya.

Pengalaman menyakitkan di waktu lalu nyatanya bisa mengubah kita lewat bermacam trik. Perumpamaannya, narasi yang udah diungkapkan di atas. Pengalaman dibikin malu di muka umum membuatku terasa begitu gentar sewaktu mesti ada pada kondisi yang serupa. Pengalaman dilalaikan oleh orang yang kita cintai kemungkinan besar pun mengubah kelekatan kita sama orang lain. Di sejumlah masalah, sejumlah hal yang membikin trauma serta menyakitkan kita malahan memajukan kita buat melaksanakan hal sama. Contohnya, sewaktu kita kerap dimaki pada saat kecil, kita punya tendensi buat ringan berang. Perihal ini adalah wujud pertahanan kita dari bahaya yang dicetak oleh lingkungan biar kondisi jelek yang dihadapi pada saat kecil tidak akan berlangsung.

Lewat kata lain, perihal inilah yang kedepannya bakal membuat alam bawah sadar kita sewaktu dewasa. Buat dapat terlepas dari cenderung kita yang berasal dari pengalaman menyakitkan pada saat kecil, kita tidak sekedar mesti melupakannya, namun sungguh-sungguh menyembuhkannya. Apabila kita usaha mengelaknya buat terasa lebih bagus, cenderung kita tidak akan tuntas.

Bagaimana Berdamai dengan Inner child?

Realitanya, tiap-tiap dari kita terlilit dengan inner child. Kemungkinan, Inner child kita luka serta diperlukan kontribusi kita buat menyembuhkannya. Apabila kita dapat mengerti cederanya serta apa yang diperlukannya, kita barangkali dapat mengerti yang menimbulkan hati negatif yang kita rasa waktu dewasa, yang bisa-bisa terjalin dengan inner child kita. Sewaktu kita sukses mengertinya, kita bakal mengetahui diri dengan lebih bagus, mencintai kita serta pihak lain, maka bisa mengalami perkembangan jadi personal yang lebih bagus.

Bradshaw mengatakan suatu metafora terkait inner child, ialah: “Ada cinta kasih yang tampil waktu kita lihat seseorang anak kecil. Penilaian kalau diriku yang dewasa menjaga serta mengasuh anak kecil yang luka pada diri saya (inner child) yang tak punya ayah serta merasakan banyak terasa sakit, ketakutan, kehampaan, serta kesepian, begitu menolong.”

Kita bisa berhubungan dengan inner child dengan bermacam trik, contohnya menuliskannya surat buat diri kecil kita serta memberikan kalau kita memahami kemunculannya serta pengin mengembalikan cederanya. Asumsikan kalau kita lagi berkata dengan diri kecil kita serta kalau anak itu dapat mengerti kita, sebutkan kalau kita menyenanginya, kalau kita dengar apa yang diharapkannya.

Beberapa cara untuk berdamai dengan inner child, antara lain:

  • Bangun kepercayaan. Inner child kita membutuhkan dukungan. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk memvalidasi perasaannya serta tidak meninggalkannya (melupakannya) agar ia percaya bahwa kita akan ada untuknya.
  • Validasi. Pahami, sadari, dan terima bahwa kita pernah terluka. Luka kita di masa lalu yang mungkin disebabkan oleh orang lain, dapat terjadi karena berbagai hal. Boleh jadi, orang yang melukai kita di masa lalu, juga pernah terluka. Jika kita masih menolak dan tidak menerima luka kita di masa lalu, akan sulit untuk berdamai dgn inner child kita..
  • Validasi perasaan seperti marah, sedih, kesepian, dan perasaan lainnya. Setelah berhasil memvalidasi perasaan kita, kita akan mampu untuk jujur terhadap diri kita dan tidak menutupi diri kita dengan diri yang lain. Saat kita berhasil berdamai dengan perasaan terburuk kita, kita mampu keluar dari lingkaran itu dan menjadi diri kita yang sebenarnya.

Proses berdamai dengan diri pribadi tidak sesimpel yang kalian pikirkan. Kadang-kadang, kita tak bisa melaksanakannya sendiri dan memerlukan bantuan pihak lain. Pengalaman bersusah-hati, takut, malu, ditinggal, kesepian, atau cidera yang lain dirasakan di era kecil dan belum terlewati, bisa beresiko di keadaan emosional seorang di hari depan sampai mendatangkan tabiat maladaptif yang bisa mengacau daya produksi dan keberfungsian jadi orang personal. Kalau hal semacam itu berlangsung dan tidak bisa kita tangani sendiri, penting buat cari kontribusi seperti bertanya dengan psikiater / dokter jiwa supaya bisa diputuskan therapy yang benar, umpamanya therapy tabiat dan kognitif.