Setelah berabad-abad dikesampingkan, topik kesehatan mental secara bertahap mendapat  banyak komentar dari masyarakat indonesia dan perlu lebih banyak perhatian. Meski topik ini mendapat perhatian dan penelitian yang semakin meningkat, masih banyak mitos dan kesalahpahaman terkait kesehatan mental.

Di masa lalu, masyarakat biasanya menjauhi orang yang sudah memiliki kondisi mental yang kurang  dengan kondisi mental yang tidak sehat. Beberapa orang percaya bahwa roh jahat atau pembalasan Ilahi bertanggung jawab atas penyakit mental. Di zaman modern seperti sekarang, masih ada juga yang meyakini hal itu.

Depresi adalah penyakit mental paling banyak kedua
Posisi kedua penyakit mental yang paling banyak ditemukan adalah depresi. Penyakit ini menimpa 6,9 persen orang dewasa di AS setiap tahunnya atau sekitar 16 juta orang. Menurut data WHO pada 2016, terdapat sekitar 35 juta orang di dunia yang terkena depresi.

informasi yang salah juga membuat banyak orang salah kaprah Slot Resmi dan pada akhirnya salah memahami soal kesehatan mental. Gangguan mental bisa terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Bahkan, sebagian besar gangguan mental disebut terjadi pada anak-anak dan remaja di bawah usia 14 tahun.

Gangguan mental pada remaja paling sering terjadi karena gangguan saraf, yaitu neuropsikiatri. Selain itu, gangguan mental juga bisa terjadi karena faktor pada  lingkungan dan pergaulan remaja.

Fakta lainnya adalah masalah mental ternyata menjadi salah satu penyebab seseorang memutuskan untuk bunuh diri. Maka dari itu, penyakit mental sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Pengidapnya harus mendapat perhatian dan penanganan tepat, dan hal itu menjadi tugas orang sekitarnya

Kesehatan mental di Indonesia masih jadi hal tabu

Keterbatasan pemahaman dan pengetahuan mengenai kesehatan mental di Indonesia tidak dapat lepas dari permainan situs judi slot terbaik dan terpercaya no 1 nilai-nilai tradisi budaya atau kepercayaan masyarakat. Sebagian masyarakat masih mempercayai penyebab kesehatan mental berasal dari hal-hal supernatural atau takhayul sehingga pengidap gangguan kesehatan mental menganggap gangguan yang terjadi dalam dirinya adalah aib. Pemahaman ini membuat orang yang membutuhkan bantuan tenaga ahli enggan untuk ditangani. Tak jarang, pengidap gangguan kesehatan mental merasa malu untuk berada di masyarakat.